KABAR | PENDIDIKAN

APAISI Dan AMAPI, Sikapi Pembelajaran Merdeka Belajar - Kampus Merdeka

SKIH / ISTIMEWA

APAISI Dan AMAPI, Sikapi Pembelajaran Merdeka Belajar - Kampus Merdeka

Dalam mendukung program Pemerintah untuk mencetak Sumber Daya Manusia unggul melalui pendidikan tinggi, APAISI, AMAPI didukung Universitas Islam Malang (UNISMA) serta Universitas Islam Jakarta (UID) menggelar Webinar Nasional "Merdeka Belajar Kampus Merdeka", sementara pembicara Webinar Nasional tersebut, menghadirkan pembicara, Rektor Universitas Islam Jakarta, Prof Raihan, Rektor UNISMA, Prof Maskuri Bakri, Dr Hj Rofiatul Hosna (Ketua HIPKIN Jatim) dan Prof Imron Arifin (Sekjen APAISI dan Sekjen AMAPI).

Rektor UNISMA, Prof Maskuri Bakri, dalam sambutannya menegaskan, bahwa Webinar Nasional ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi dalam pembelajaran ditengah Pandemi Covid 19, dengan pemikiran-pemikiran konstruktif dalam pembelajaran di era Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dan diharapkan menjadi semangat baru dalam memodernisasi pembelajaran,karena kalau dengan model lama maka kita bisa tertinggal, sehingga perlu terobosan baru serta perlu kreasi, inovasi baru, serta produktivitas baru, bagi Pimpian Perguruan Tinggi, Dosen, karyawan serta mahasiwa, dan diharapkan mampu mengasilkan konsep baru dalam mengikuti perkembangan jaman di era Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Dalam kesempatan tersebut Prof Maskuri juga menegaskan bahwa Universitas Islam Malang saat ini telah melakukan perombakan Kurikulum dan Reorganisasi Kurikulum untuk menselaraskan panduan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, sehingga nantinya kita mampu melahirkan Generasi Bangsa yang Siap Kerja maupun Berwirausaha, tegasnya.

Sementara Rektor Universitas Islam Jakarta, Prof. Dr. Ir. H.Raihan, M.Si dalam paparannya berjudul "Manajemen Pendidikan Tinggi dan Model Pembelajaran di Era Merdeka Belajar - Kampus Merdeka" menegaskan, bahwa pembelajaran dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ditengah situasi Pandemi Covid 19 ini, merupakan tantangan bagi 430 Perguruan Tinggi di Indonesia, bagaimana kita bisa menyikapi dengan tetap menjaga kualitas belajar - mengajar yang didalamnya semua pelaku harus bisa beradaptasi dengan teknologi informasi, tentunya di Semester Ganjil ini semua perguruan tinggi harus memiliki strategi yang lebih baik. Namun demikian tantangan ini juga diharapkan membawa perubahan yang baik di era industri 4.0. dengan pembelajaran jarak jauh di era digital, khususnya dalam pembelajaran perguruan tinggi dengan platform digital.

Berbagai hal yang harus disikapi dengan bijak, pertama adalah proses pembelajaran yang harus berubah dari tatap muka ke pembelajaran platform digital, dan kita tidak tau kapan kita bisa melakukan pembelajaran dengan tatap muka, untuk itulah apa yang diluncurkan Menter Pendidikan dan Kebudayaan RI, dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini, bagaimana meningkatkan kualitas belajar mengaja dimana semua pelaku harus beradaptasi dengan teknologi informasi, ini tentunya harus dengan strategi yang baik, seperti dosen harus siap dengan metode pembelajaran jarak jauh, demikian juga panduan Merdeka Belajar yang mewajibkan Mahasiswa S1, harus belajar 5 semester di kampus, dan 3 semester menjadi kegiatan belajar, dalam kegiatan belajar ada 8 pilihan, seperti Magang Kerja, Penelitian, Kewirausahaan, Pertukaran mahasiswa serta pilihan lain, disinilah perlu adanya panduan yang jelas.

Demikian juga Kurikulum Pendidikan Tinggi harus mampu mewarnai proses belajar mengajar, guna menghasilkan lulusan dengan bekal hard skill, soft skill serta ettitude, sehingga keluarannya bisa mengabdikan diri dengan baik, serta menjalankan tugasnya dengan etika dan moral yang baik, ini tentunya harus didukung denga kurikulum.

Kerjasama Perguruan Tinggi dengan Dunia Industri juga harus terus ditingkatkan, serta Kampus harus bisa seringkali menghadirkan Praktisi dari Industri untuk mentransfer ilmunya pada Mahasiswa, tentunya hal ini menjadi tantangan, adaptasi ini yang harus dilakukan mesti harus butuh waktu, papar Prof. Raihan. (Pry).

Penulis: Priyono
Editor: Priyono

Now Trending